Selasa, 02 Juli 2013

Day 7: Building a Strong Personal Brand

Materi pada hari ini adalah Building a Strong Personal Brand oleh Amalia E. Maulana, business consultant and ethnographer, director of ETHNOmark Consulting. Etnografi pemasaran menjadi ciri khas ETHNOmark, yaitu pendekatan antropologi untuk pemasaran.

Personal branding merupakan investasi untuk masa depan. Citra atau brand negatif dapat menjadi suatu liability, terutama karena kecenderungan untuk bertahan lama. Oleh karena itu, kumpulkan sebanyak mungin asosiasi positif.

Apabila orang lain diminta untuk mendeskripsikan Anda dalam satu kalimat. Apa yang akan mereka katakan?

Dari hasil deskripsi tersebut carilah kata kuncinya setelah menuliskan deskripsi diri kita sekarang atau di masa depan dan bandingkan kata kunci keduanya. Apabila terdapat banyak ketidakcocokan antara kata kunci diri dan orang lain atau audiens berarti terdapat gap yang besar dan perlu untuk ditutup dan personal branding dimulai.

Personal branding memiliki banyak mispersepsi.
  1. Mispersepsi 1. Personal branding hanya untuk selebriti, tokoh masyarakat atau CEO perusahaan. Fakta. Personal branding itu untuk siapa saja, tanpa terkecuali.
  2. Mispersepsi 2. Personal branding sama dengan pencitraan, sementara itu arti pencitraan saat ini adalah negatif di masyarakat karena pada umumnya citra tidaklah sama dengan kenyataan. Fakta. Personal branding artinya netral, tidak positif, tidak pula negatif.
  3. Mispersepsi 3. Personal branding adalah menjadi orang lain, bukan diri sendiri, sama saja dengan pembohongan. Fakta. Nasihat utama yang diberikan untuk personal branding adalah be yourself, be genuine and be authentic, bukan menjadi orang lain karena tidak akan bertahan lama.

Untuk menghindari citra buruk personal branding, personal branding hanya ditujukan untuk selebritas dan politikus sehingga digunaklah istilah iBrand atau branding untuk individu.

Dalam kata lain, jika dianalogikan sebagai suatu perusahaan, kita adalah CEO dari Me Inc. Kitalah yang menjaga brand kita sendiri.

Strong brand adalah impian dari setiap brand. Strong brand dapat didefinisikan sebagai brand yang top of mind dan high awareness pada konsumen. Terdapat hierarki kekuatan brand, dimulai dari yang paling rendah, yaitu:

Pada tahap terakhir, orang yang berbicara positif tentang kita tanpa dibayar (non transaksional) merupakan brand ambassador atau brand advocate kita. Sementara, orang yang berbicara positif tentang kita namun dibayar, seperti umumnya selebritas, adalah brand endorser. Pencapaian tertinggi untuk suatu brand adalah dibela ketika salah tanpa diminta.

Branding diuji dengan waktu, karena branding sendiri merupakan suatu proses, tidak ada yang instan. Jika ada yang berhasil branding dalam waktu dekat, umumnya bersifat gambling dan tidak selalu bertahan lama apabila tidak memiliki fundamental atau fondasi yang kuat. Seperti Sinta dan Jojo dan Briptu Norman yang kiprahnya tidak lagi terdengar, berbeda dengan Ayu Ting Ting yang terkenal menggunakan media yang sama.

Dengan masuk ke dalam core diri dapat mencapai kesuksesan branding. Perbedaan brand sukses dan tidak ditentukan untuk oleh kemampuan mereka dalam tiga hal berikut:
  • Relevant. Strong brand berhasil tetap relevan seiring dengan perubahan zaman dan perubahan nilai seperti Coca Cola yang membuat Diet Coke seiring dengan kesadaran akan gula pada kesehatan.
  • Consistent. Strong brand selalu berhasil untuk memberikan yang mereka janjikan walau belum tentu menggunakan elemen yang sama.
  • Distinctive: authentic, genuine, one of a kind. Strong brand berhasil menempatkan diri menjadikan satu-satunya atau yang paling di antara brand lainnya. Salah satunya adalah dengan membuat audiens sendiri.

Brand dapat disimpulkan sebagai kumpulan janji atau semua keuntungan yang dijanjikan untuk diberikan.

Branding diri adalah impresi yang muncul di benak Stakeholders pada saat disebut dalam bentuk apapun tanpa diminta. Manusia tidak ada yang sempurna, impresi negatif pasti ada di antara impresi positif, tapi jangan sampai menutupi impresi positif yang kita miliki.

Branding diri adalah akumulasi dari apa saja yang dilakukan, dibicarakan dan ditulis oleh seseorang yang membekas di benak stakeholdersnya.

Brandmate adalah proses mengubah just friends mejadi soulmates atau konsumen biasa menjadi konsumen yang loyal. Branding tidak hanya mengenai logo, iklan, slogan, acara atau promosi, semua itu hanya luarnya atau kemasannya saja.

Soulmate membutuhkan proses yang melibatkan usaha, energi, dan watu untuk membina teman biasa menjadi soulmate. Hal itu hanya bisa dicapai dengan memahami kebutuhan audiens yang bisa saja terdiri dari berbagai individu yang memiliki kebutuhan berbeda-beda.

Karena itulah perlu ditentukan prioritasnya dan memilih key stakeholder yang perlu dipastikan bagus impresinya. KPI – Key Performance Indication Brand dapat dilihat dalam piramid Customer-based Brand Equity.

Personal branding is the art of shaping stakeholders perception over time.


Branding juga dapat dilakukan oleh dua pihak ketika keduanya saling membantu dan memperkuat brand masing-masing, bisa dalam bentuk sesama produk, produk dan jasa, orang dan organisasi, tempat dan organisasi, acara dan organisasi dan sebagainya.

Langkah-langkah iBranding di antaranya:
  1. Identification: yourself, target audience, competitors
  2. Brand positioning statement
  3. Design and delivery
  4. Communication
  5. Brand audit
  6. Redefine: repositionng, when necessary

Komunikasi sendiri dapat dibagi menjadi interaksi langsung dan tidak langsung, komunikasi verbal dan nonverbal, social media dan menciptakan pengalaman brand yang menyenangkan.

Personal branding adalah seni membentuk persepsi stakeholder seiring dengan waktu. Branding adalah suatu proses, bukan kejadian!


Ultimately, a brand is the things people say about you when you’re not there (Jeff Bezos, CEO of Amazoncom)

Day 7: Social Creative Competition-Taman Aksara Ceria

Pada hari ini para peserta program kepemimpinan LPDP mengikuti Social Creative Competition yang telah direncanakan. Setiap kelompok memiliki programnnya masing-masing, dan untuk saya dan kelompok 10 (Banjar) program kami adalah Taman Aksara Ceria yang konsep utamanya adalah mendirikan taman bacaan untuk anak-anak. Bekerja sama dengan Ustadz Amin yang memiliki Taman Pendidikan Al-Quran (TPA) di RT004/RW025 Kel. Sukmajaya Depok Jakarta, kelompok kami menyumbangkan 80 buah buku yang terdiri dari buku cerita dan ensiklopedia. Kami tidak hanya menyumbangkan buku dan uang tapi juga membuat acara untuk menghibur dan mendidik anak-anak TPA tersebut yang akan meminjam buku-buku yang kami sumbangkan.

Kami membuat poster-poster yang ditempelkan di dinding TPA untuk mengingatkan pentingnya membaca dan belajar. Acara dimulai pada jam 08.30 dengan dihadiri 26 murid TPA dari umur prasekolah sampai kelas 6 SD. Setiap dari kami bergantian menghibur dan mendidik anak-anak tersebut.

Awal berlaku sebagai MC yang membuka acara kami, diikuti dengan motivasi dari Fajri untuk menekankan pentingnya membaca. Aurora dan Fathiro menjelaskan kepada anak-anak bagaimana caranya meminjam dan merawat bukunya sehingga dapat digunakan lagi oleh adik-adiknya. Kemudian saya sendiri membacakan dongeng untuk anak-anak mengenai Abu Nawas. Mutia yang bertugas membagikan doorprize memberikan kuis untuk anak-anaknya. Setelah pembagian doorprize, Murdiati dan Hutama berbagi kelas inspirasi untuk mendorong anak-anak untuk belajar dan meraih cita-citanya. Mutia kemudian memberikan kuis lagi untuk memberikan hadiah bagi anak-anaknya. Helen melakukan dokumentasi sepanjang acara. Pak Fota mewakili kelompok dan mengakhiri acara dengan penyerahan simbolis buku dan uang sumbangan untuk taman bacaan.

Senin, 01 Juli 2013

Day 6: Banking Insight to Build Great Nationalism with Prosperous Spirit

Pada hari ini kami para peserta program kepemimpinan LPDP melakukan kunjungan ke Bank Mandiri, lebih tepatnya menerima materi dan melakukan tur di Plaza Mandiri Gatot Subroto. Kami disambut oleh direksi Bank Mandiri, di antaranya adalah Budi Sadikin, Direktur Utama; Ogi P., Direktur Compliance dan Human Capital, dan Abdul Rachman, Direktur Institutional Banking. Kunjungan ini bertemakan Banking Insight to Build Great Nationalism with Prosperous Spirit.

Pak Ogi memberikan pengantar yang dibuka dengan penilaian Global Talent Index yang menempatkan Indonesia pada peringkat 58 dari 60 negara di dunia. Sementara itu, dengan jumlah penduduk yang besar, Indonesia memiliki potensi yang besar. Pada tahun 2010, jumlah penduduk Indonesia sebanyak 237 juta dan jumlah penduduk produktif Indonesia yang berumur 15-49 tahun sebanyak 128 juta, 54 persen dari keseluruhan populasi.

Berdasarkan hasil pengamatan McKinsey Global Institute pada tahun 2012, Indonesia menempati peringkat 16 sebagai negara dengan perekonomian terbesar sehingga dapat mengikuti G20. Selain itu Indonesia memiliki 45 juta kelas konsumen dan 55 juta pekerja berketerampilan. Dalam 2030, diproyeksikan bahwa Indonesia akan menempati peringkat 7 sebagai negara dengan perekonomian terbesar, setelah Cina, Amerika Serikat, India, Jepang, Brazil dan Russia. Kelas konsumen meningkat menjadi 135 juta dan pekerja berketerampilan akan bertambah menjadi 113 juta.

Dengan prediksi tersebut, akan di manakah kita 27 tahun mendatang?

Menghadapi globalisasi, Mandiri mempersiapkan diri dengan membina para pegawainya melalui program Employee Value Proposition. Program tersebut mempertemukan keinginan pegawai dengan segala yang bisa diberikan oleh perusahaan untuk meningkatkan produktivitas pegawai. Karena berdasarkan penelitian, pegawai yang merasa terlibat atau engaged akan memberikan yang terbaik dalam pekerjaannya karena nilai yang mereka pegang sama dengan yang dipegang oleh perusahaan.

Berdasarkan Stephen Covey, terdapat empat dimensi kehidupan manusia terdiri dari fisik, emosional, intelektual dan spiritual. Keempat dimensi inilah yang diperhatikan dan dikelola melalui program tersebut.

Pada pengamatan lain oleh Boston Consulting Group (2012), manajemen bakat dan pengembangan kepemimpinan memiliki tingkat kepentingan tertinggi tapi rendah dalam kemampuan aktual. Oleh karena itu Mandiri membuat berbagai program untuk membangun sumber daya manusia Indonesia, tidak hanya pegawainya sendiri tapi juga warga negara Indonesia lainnya yang dapat disentuh Mandiri, seperti para TKI di Hong Kong melalui program Sahabat Mandiri.

Materi selanjutkan diberikan oleh Pak Abdul Rachman yang menerangkan tentang sejarah Bank Mandiri dari awal berdiri sampai menjadi bank terbaik di Indonesia dan di ASEAN, serta menerima banyak pengakuan dan penghargaan internasional.

Bank Mandiri didirikan pada tahun 1998 yang kemudian digabungkan dengan empat bank pemerintah lainnya pada saat krisis moneter. Bank tersebut adalah BBD, BDN, Bapindo dan Exim. Hal tersebut tidak mudah, dengan merger tersebut, Bank Mandiri harus melakukan rasionalisasi karyawan, remapping cabang, penyatuan 9 sistem IT, penyerahan 103 juta rupiah pinjaman buruk, dan obligasi rekap 178 juta rupiah.

Bank Mandiri mengalami krisis kedua pada tahun 2005 ketika dicurigai dan diselidiki oleh BPK dan mengalami penurunan dari segi laba dan nilai saham. Hal-hal tersebut dikarenakan oleh:
  •  Peningkatan NPL (non-performing loan)
  • Governance, risk management, sistem pengendalian operasi perusahaan tidak berjalan
  • Image negatif
  • Rendahnya tingkat profitabilitas dan fee-based income
  • Corporate values, performance culture, dan accountability belum terbangun
  • Consumer and commercial sales, branch network, dan electronic channel belum optimal
Untuk menjadi Regional Champion Bank, Bank Mandiri harus memperbaiki dan meningkatkan empat aspek, yaitu: budaya, pengendalian NPL, aliansi strategis, dan pertumbuhan bisnis. Perbaikan atau transformasi tersebut dilakukan dalam tiga tahap.
  1. Perbaikan dan peletakan fondasi dasar (back on track) dari tahun 2006 sampai 2007
  2. Konsolidasi dan menciptakan momentum (outperform the market) dari tahun 2008 sampai 2009
  3. Penyempurnaan dan pertumbuhan (shaping the endgame) dari tahun 2010
Transformasi tersebut dapat berhasil terutama dengan revitalisasi corporate culture Bank Mandiri. Para direksi Bank Mandiri berhasil merumuskan nilai-nilai budaya atau culture value Bank Mandiri menjadi lima, yaitu:
  1. Trust
  2. Integrity 
  3. Professionalism 
  4.  Costumer focus 
  5. Excellence

Dengan tindakan utamanya (main act) terpapar dalam sepuluh poin, yaitu:
  1. Saling menghargai
  2.  Jujur, tulus dan terbuka
  3. Disiplin dan konsisten
  4. Berpikir, berkata dan bertindak terpuji
  5. Kompeten dan bertanggung jawab
  6. Memberikan solusi dan hasil terbaik
  7. Inovatif, proaktif dan cepat tanggapm
  8. Mengutamakan pelayanan dan kepuasan pelanggan
  9. Orientasi pada nilai tambah dan perbaikan terus menerus
  10. Peduli lingkungan
Perubahan dan penerapan nilai tersebut dilakukan melalui Change Agent yang berlaku sebagai role model bagi pegawai lainnya.

Selain dari perbaikan dari segi nilai budaya perusahaan, dilakukan juga perbaikan dari segi Good Corporate Governance dan branding. Transformasi tersebut berhasil sehingga laba bersih meningkat dan harga saham terus meningkat dan Bank Mandiri berhasil menjadi Service Leader perbankan Nasional.

Saat ini Bank Mandiri ada pada puncak kurva S, oleh karena itu harus melakukan transformasi lanjutan dan berpindah pada kurva S lainnya dengan misi To be Indonesia’s most admired and progressive financial institution.

Pada kesimpulannya ada tiga hal yang membuat transformasi Bank Mandiri berhasil, yaitu:
  1. Sense of urgency, kesadaran dan kebutuhan untuk berubah secepatnya
  2. Finish line, keberadaan tujuan bersama.
  3. Strong leadership, kepemimpinan yang kuat sebagai role model.

Direktur Utama Budi Sadikin sempat berbagi tips untuk sukses, yaitu:
  • Be the best
  • Be yourself
  • Believe in God

Setelah itu kami berkesempatan untuk melakukan tur ke Treasury Group, IT Center dan Executive Briefing Center.

Pada akhir hari, kami diberikan training dari Mandiri mengenai Financial Literacy for Financial Freedom oleh Maryana S. Materi dibuka dengan paradigma tentang uang seperti cinta akan uang adalah akar segala kejahatan atau kekurangan uang adalah akar segala kejahatan. Tidak ada yang salah dari kedua pendapat tersebut, tergantung pada nilai yang diwarisi dan diajarkan oleh orang tua.

Alur kehidupan terbentuk dari pikiran. Intelegensi finansial adalah suatu proses mental, lewat mana kita memecahkan masalah-masalah finansial kita.

If you are born poor it’s not your mistake, but if you die poor it’s your mistake (Bill Gates)

Pada kenyataannya orang tua kita melatih bagaimana mencari uang, namun jarang yang mengajarkan bagaimana mengelola uang jika telah memilikinya. 89% keretakan rumah tangga disebabkan karena masalah keuangan.

Beberapa mitos yang masih diterima oleh banyak orang di antaranya adalah fungsi suami sebagai perencana keuangan dan istri sebagai pembelanja dana, sehingga leluasa membeli barang-barang bermerek.

Banyak orang yang dahulunya mapan dan terkenal tidak lagi menikmati kekayaannya. Salah satunya adalah Mike Tyson, si Leher Beton, seorang petinju terhebat pada tahun 1980 dan 1990, bangkrut pada tahun 2003 dengan utang 23 juta dolar. Saat ini hidup di rumah kontrakan sederhana di Arizona, Amerika Serikat.
Selain itu, terdapat penelitian bahwa 85% pasien kanker dan keluarga bangkrut. Contoh-contoh nyata di atas menunjukkan bahwa pengelolaan keuangan bukan hanya perlu tapi penting. Di lain waktu terdapat contoh seperti Haji Wahid, seorang penarik becak sejak 1972 yang berhasil menunaikan ibadah haji bersama istrinya. Beliau juga berhasil menyekolahkan ketiga anaknya.

Permasalahan yang sering ditemui dalam kegagalan dalam mengelola keuangan di antaranya adalah gangguan dari tukang kredit yang tidak henti-hentinya, cicilan yang tidak lunas-lunas, tidak adanya uang untuk zakat atau infak, gaji selalu dirasa kurang, gaya hidup melebihi kemampuan, sedikit atau tidak memiliki simpanan dan tidak ada perencanaan pensiun.

Untuk mengatasi kondisi tadi, kita harus mulai merencanakan keuangan.

Fail to plan Plan to fail, kita tidak pernah merencanakan untuk gagal, tetapi sering gagal dalam perencanaan.

Kalau kamu tidak menanam di musim semi, apa yang akan kamu tuai di musim dingin? - Peribahasa

Supaya bertanam 7 tahun, lalu apa yang kamu tuai biarlah dibulirnya,kecuali sedikit untuk kamu makan. Setelah itu akan datang 7 tahun yang amat sulit, menghabiskan apa yang kamu simpan. Selanjutnya akan datang tahun yang padanya manusia diberi hujan. (QS Yusuf: 43 -49)


Perencanaan keuangan akan mendorong kita untuk dapat mengatur dan menyusun kehidupan kita. Pikirkan pada fungsi dan tujuan, hiraukan yang tidak perlu dan tidak penting seperti pandangan orang dan keinginan untuk berhura-hura. Kesabaran dan kedisiplinan menjadi kuncinya.

Minggu, 30 Juni 2013

Day 5: Workshop Social Media


Materi selanjutnya adalah Workshop Social Media oleh Yunus Bani Sadar, CEO iMarketing. Beliau membuka dengan pernyataan bahwa social media seperti pisau, bisa dipakai untuk memotong roti atau melukai orang. Pada akhirnya social media hanyalah alat yang fungsinya ditentukan oleh penggunanya.

Kenapa harus  social media?
  • No boundaries
  • No distance
  • No time limit

Media sosial adalah media yang memungkinan untuk melakukan kegiatan sosial. Social media di Indonesia di antaranya adalah blog, facebook, twitter, youtube, linkedin, google plus, instagram/path/pinterest, forum dan yahoo!groups.

Faktor-faktor yang membuat blog yang bagus adalah content, traffic dan design.

Manajemen blog
                                                                         
Persepsi ada orang yang mendengar. Jadi kalau ada umpan balik yang negatif, kesalahan ada pada yang menyampaikan.

Personal branding
Anda ingin dikenal sebagai apa? Maka menulislah tentang itu. Peran apa yang kamu mau? Kamu harus bentuk batasan anda sendiri.

Menaklukkan Google


Google Friendly Blog
  • Trends
  • Keyword-minded
  • Informative
  • Fresh
  • Update

Facebook
  • Media interaksi
  •  Media bisnis
  •  Media narsis.

Tips Facebook:
  • Username dan profil yang jelas
  • Konten status/gambar yang shareable, interactive, positive
  • No photo tagging
  • Human for account, non-human for page
  • 1 jam 1 konten
  •  Quiz / Polling / Questions

Twitter
  •  Media interaksi
  •  Media branding
  •  Media streaming

Tips Twitter:
  •  Username 3S: simple short straight
  • Tweet yang positif dan menghibur
  • Use reply and retweet
  • Followers=following+content
  • Always followback your real followers
  •  Twitter is Love Marketing not Hard Selling
  •  Adakan Kultwit 1x/hari 
  •  Hindari TwitWar


All in one blogger


Day 5: Workshop Presentasi

Materi hari ini kali ini berhubungan dengan media dan memanfaatkannya dengan maksimal, bersama dengan pelatihannya langsung di tempat, dimulai dari Workshop Presentasi oleh Tedy J. Sitepu, penulis Presentation with Impact dan pengajar  pada Fakultas  Ekonomi  dan Bisnis Universitas Paramadina, Chief Operating Officer Riscon Realty.

Presentation is the act of introducing via speech and various additional means new information to an audience. (Wikipedia.org) Berdasarkan definisi tersebut presentasi tidak sekedar berdiri dan berbicara di depan, tapi menyampaikan makna.

Presentasi juga dapat diartikan sebagai upacara ketika sesuatu hadiah diberikan kepada seseorang atau penampilan dari sebuah drama atau hiburan lainnya. Presentasi menunjukkan bagaimana kita berpikir dan apa yang kita pikirkan.

Beberapa trick untuk presentasi di depan dengan infocus:
  • Fn + B untuk mematikan infocus, hidupkan lagi dengan ESC atau Fn B
  • Rasio normal power point 4:3
  •  In focus tidak tegak lurus menembak dinding layar
  • Efek keystone atau trapesium: pilih di infocus, poin keystone

Penyebab presentasi buruk:
  • Tanpa konsep (tidak ada tujuan yang jelas)
  • Terlalu banyak muatan dalam slide (padat informasi)
  • Terlalu banyak ornamen dan warna (harus bermakna bukan hanya dekoratif)
  • Terlalu banyak data (semua data ditampilkan, belum tentu relevan atau diperlukan)
  •  Tanpa jiwa (monoton dari segi penyampaian ataupun penampilan)

Komponen presentasi yang efektif:
  • Presenter, tokoh utama dalam suatu presentasi.
  •  Interaksi, kemampuan untuk melibatkan audiens.
  •  Makna, isi dari presentasi itu sendiri.
  •  Media, pemanfaatan berbagai media seperti audio, visual dan audiovisual.

Tanda presentasi buruk:
  • Tidak konsentrasi
  •  Bingung
  •  Sibuk sendiri
  •  Tertidur

Untuk memberikan impact suatu presentasi membutuhkan:
  • Impressive, mampu menarik perhatian audiens, baik karena desain, substansi, datanya atau cara presenter menyampaikan.
  • Powerful, harus memiliki energi positif yang kemudian disalurkan kepada audiens.
  •  Actual/contextual, harus menunjukkan pengetahuan paling terkini dan relevan dengan audiens.
  • Trustworthy, kepercayaan terhadap data, pendapat, pernyataan, kesimpulan, usulan dan saran.

Komponen slide presentasi:
  •  Layout. Align, distribute, arrange. Memastikan terdapat balance konten dalam slide.
  •  Fonts. Paragraph, spacing, column. Pilih font yang umum, 2 jenis per dokumen, setting size untuk audiens terjauh, sesuaikan karakteristiknya. Atur lebar paragraf.      
Tipe
Jenis Huruf
Sifat/Kesan
Serif
Georgia
Times New Roman
Courier
Formal, praktis
Professional, tradisional
Simple, nerd
Sans Serif
Arial
Tahoma
Century Gothic
Formal
Simple
elegant
  • Warna. Fill, line, color, image, chart. Gunakan warna terang untuk ruangan terang dan sebaliknya. Pemilihan warna yang komplementer dapat dibantu dengan kuler.adobe.com.
  • Images. Pertimbangkan makna bukan dekorasi. Mengambil gambar untuk presentasi bisa dengan membuat sendiri, beli di istock.com atau google dengan menyantumkan sumbernya.

Difference between ordinary and extraordinary is a little extra. (Jimmy Johnson)

Seperti kutipan di atas, bisa saja tambahan sedikit pada layout, font, warna atau image tersebut menentukan seberapa efektif presentasi yang kita buat dan menjadikan presentasi tersebut berbeda dan lebih dari presentasi lainnya.

Dan yang terpenting, presentasikan makna, bukan data. Slide data bukanlah mengenai data itu sendiri, tapi mengenai arti dari data tersebut.

Simplicity is the highest complexity (Leonardo da Vinci)


Tampilan bisa jadi sederhana, tapi bisa memberikan impact yang maksimal dengan pemanfaatan semua komponen presentasi dengan baik.

How to make world changing presentation (duarte.com):
RULE #1: Treat your audience as king
RULE #2: Spread ideas & move people
RULE #3: Help them see what you're saying.
RULE #4. Practice design, not decoration.
RULE #5. Cultivate healthy relationships with your slides—and your audience.

Sabtu, 29 Juni 2013

Day 4: Belajar Hidup dan Beradaptasi Budaya


Materi pada hari ini adalah Belajar Hidup dan Beradaptasi Budaya yang dimulai dari pengenalan teori dari Dr. Irid Agoes, Kepala Studi Amerika Pascasarjana Universitas Indonesia. Beliau menekankan pentingnya intercultural competence atau keterampilan antarbudaya ketika belajar di luar negeri.

Kriteria keberhasilan dalam mencapai keterampilan antarbudaya ada tiga, yaitu:
  1. Perasaan nyaman. Hal ini tampak ketika seseorang berpikir bahwa dia senang di tempat baru tersebut.
  2. Hubungan baik. Hal ini tampak ketika orang-orang di sekitarnya berpikir bahwa ia cocok di tempat tersebut dan juga ditunjukkan dengan adanya rasa hormat, berkawan, berbagi perasaan pribadi dan pemanfaatan waktu luang bersama orang di sana.
  3. Bekerja dengan efektif.

Konsep antarbudaya atau intercultural concept
Culture is the collective programming of the mind distinguishing the members of one group or category of people from others (Geert Hofstede)

Suatu antimodel adalah ketika kita menganggap kita berbudaya dan orang lain yang tidak memiliki budaya yang sama sebagai primitif. Kita harus merubah paradigma tersebut menjadi tidak semua yang tidak sama adalah buruk, hanya berbeda.

Gunung es antar budaya menggambarkan kecenderungan orang untuk melihat hanya bagian atas saja dari puncak gunung budaya yang berupa pakaian, masakan, kesenian, sastra drama, musik, tarian, dll. dan tidak melihat bagian yang tertutup lautan seperti konsep pendidikan, konsep kesederhanaan, konsep kecantikan, konsep waktu, dan konsep bercinta; konsep hubungan atasan dan bawaham, konsep kepemimpinan, konsep kerja, pola persahabatan dan konsep bekerja; pola interaksi, konsep diri, konsep kerja sama, bahasa tubuh, logika, jarak diri, dsb.

Dimensi budaya meliputi komunitas/lingkungan, kebangsaan, propinsi, kota, umur, status sosial-ekonomi, jenis kelamin, profesi, latar pendidikan, suku, agama, dan latar belakang keluarga.

Tiga tingkat keunikan manusia dapat dilihat pada piramida berikut:

Satu cara paling mudah untuk menghadapi perbedaan adalah menerima perbedaan tersebut apa adanya.

Multikultural Education, Margereth D. Pusch, Intercultural Network, 1981

Proses Komunikasi Budaya dapat dilihat pada skema berikut:


Proses Pemahaman Budaya



Penting untuk diingat: Aku tidak akan menghakimi sebelum aku mengerti. Oleh karena itu, kita harus berusaha untuk mengamati dan memahami sebelum memberikan penilaian terhadap sesuatu atau seseorang.

Indonesia memiliki Individuality Index yang rendah, menunjukkan karakter bangsa kita sebagai penganut paham kolektifisme (collectivism) yang cenderung bertolak belakang dengan paham individualisme. Berikut perbedaan antara keduanya:

Collectivism
Individualism
Sulit melepaskan diri dari ikatan kelompok
Ingin menentukan pilihan sendiri, membutuhkan privasi
Ingin menyenangkan orang lain
Tugas diri sendiri  untuk menyenangkan diri sendiri
Selalu ingin dalam kelompok sehingga sulit inisiatif
Berbeda itu baik
Mencari persetujuan
Memutuskan sendiri
Percaya selalu akan ada yang menolong
Berdikari
Kalau frustrasi, akan menghilang
Ingin menyelesaikan masalah secara terbuka
Memilih kompromi, menghindari konfik
Mementingkan hasil akhir, tidak peduli caranya
Tidak terbuka
Mengakui kesalahan
Tidak ada batas antara pribadi dan professional
Bisa membedakan antara pribadi dan professional
Menginginkan hubungan langsung dan dari hati ke hati
Menginginkan bukti tertulis

Pendidikan antarbudaya berdasarkan Brislin terdiri atas tiga, yaitu:
  1.  Pendidikan kognitif
  2. Pendidikan perasaan
  3. Pendidikan sikap

Dalam penyesuaian budaya kita akan melakukan penambahan dan pengurangan nilai budaya dan juga mempertahankan nilai-nilai yang dianggap penting.

Karakter yang dibutuhkan untuk beradaptasi budaya:
  • Toleransi atas ketidakpastian
  •  Fleksibilitas pemahaman dan perilaku
  •  Percaya diri
  •  Sabar
  •  Semangat mempelajari budaya baru
  •  Kemampuan berkomunikasi
  •  Keterbukaan
  •  Empati
  • Rasa humor

Education is the kindling of a flame, not the filling of a vessel. (Socrates)

Materi dilanjutkan dengan sharing session dari Della Y. A. Temenggung, lulusan Australian National University dan mantan ketua PPI Australia. Beliau berbagi prinsip yang dipegang selama hidup dan belajar di luar negeri.
  • Be ready, be confident. Merasa takut dan tegang tidaklah salah, namun jangan biarkan perasaan tersebut menghentikan langkah. Selama yang kita hadapi adalah manusia, kita pasti bisa
  • Be open-minded. Kita tidak hanya belajar di luar negeri, tapi kita juga belajar untuk melepas (unlearn) hal-hal yang kita pelajari.
  • Stay focused. Energi mengikuti perhatian, sehingga penting untuk mengatur pikiran dan perhatian sehingga terus mengarah ke tujuan. Cara-cara untuk memastikan  hal tersebut dengan membuat support system seperti keluarga, atau teman. Teman atau relasi di luar negeri dapat kita peroleh setelah mengamati dan beradaptasi dan melakukan komunikasi dan interaksi. Komunikasi terutama penting untuk menghindari kesalahpahaman terutama dalam perbedaan budaya.


Beliau mengingatkan bahwa untuk setiap kejadian, ada kali pertama, sehingga jangan ragu untuk mencoba, dan mengulang kembali. Banyak hal-hal baik, tinggal kita menemukannya dan membawanya kembali ke Indonesia.

Jumat, 28 Juni 2013

Day 3: Academic Writing: Training Penulisan Jurnal Internasional

Materi terakhir untuk hari ini adalah Academic Writing: Training Penulisan Jurnal Internasional oleh Prof. Moh. Nasikin, Guru Besar Departemen Teknik Kimia Universitas Indonesia yang telah menghasilkan banyak publikasi jurnal ilmiah dan membuat paten, salah satunya untuk produk BioPower. Oleh karena itu, moderator memperkenalkan beliau sebagai orang yang telah menulis sesuatu yang pantas dibaca dan melakukan hal-hal yang pantas ditulis.

If you would not be forgotten as soon as  you are dead and rotten, either write something worth reading or do things worth the writing. (Benjamin Franklin)

Pertanyaan yang sering timbul mengenai publikasi di antaranya adalah:

  • Apa pentingnya menulis publikasi?
        Publikasi penting untuk menginformasikan riset yang telah dilakukan sehingga dapat menjadi referensi   
        untuk publikasi ilmiah lainnya dan riset yang dilakukan tidak overlap dengan peneliti lain

  •  Kenapa harus publikasi ilmiah?
       Publikasi ilmiah harus dilakukan untuk menyelesaikan masalah dan memiliki kontribusi terhadap ilmu  
       yang dipelajari. Munculnya masalah yang harus diselesaikan dengan riset dapat dilihat siklusnya pada   
       gambar berikut:

Beliau juga mendorong kita untuk mencari ide-ide dari sekitar dan kaitkan dengan kebutuhan bangsa sebagai bentuk pengabdian kita.

    Alur hasil riset yang menghasilkan novelty:

  •     Mulai dari mana untuk menulis publikasi?
      Publikasi dimulai dari identifikasi novelty dari hasil riset.
    ·         Seperti apa hasil riset yang layak dipublikasikan?
    Publikasi yang menyampaikan novelty, bisa saja ide lama namun dengan spesifikasi baru sehingga menjadikan sesuatu yang baru.
    ·         Bagaimana bentuk tulisan yang layak dipublikasi?
    ·         Jurnal ilmiah yang seperti apa?

    Susunan Publikasi Secara Umum
    1.       Judul
    Ø  Maksimal terdiri dari 20 kata
    Ø  Menggambarkan seluruh pekerjaan yang berisi:
    ·   Masalah yang diselesaikan
    ·   Metode penyelesaian
    ·   Gambaran hasil riset
    2.       Abstrak/Ringkasan
    Ø  Berkisar 100 sampai 300 kata
    Ø  Memiliki empat pokok pikiran, yaitu:
    ·   Masalah yang diselesaikan dari masalah secara umum sampai masalah khusus pada riset dan tujuan riset
    ·   State of art yang berisi riset terdahulu sampai saat ini
    ·   Metode riset
    ·   Hasil riset
    3.       Pendahuluan/Latar belakang
    Merupakan perluasan penjelasan dari abstrak, berisi:
    Ø  Masalah yang diselesaikan dari masalah secara umum sampai masalah khusus pada riset
    Ø  Tujuan riset
    Ø  State of the art yang berisi riset terdahulu dan harus menunjukkan bahwa riset belum dilakukan sebelumnya
    Ø  Metode riset yang dipakai
    Merupakan bagian yang terpenting dan tersulit karena:
    Ø  Menggambarkan masalah yang diselesaikan
    Ø  Menjamin cara penyelesaian secara ilmiah, salah satunya dengan metode similarity
    Ø  Menjamin kebaruan riset dan hasil riset
    4.       Metode riset
    Berisi bahan riset, alat riset, variabel riset, prosedur riset, metode riset, analisis riset, dan metode perhitungan riset.
    5.       Hasil dan pembahasan
    Ø  Menampilkan data
    Ø  Analisis penjelasan fenomena
    Ø  Membandingkan dengan data dan fenomena pada riset sebelumnya
    Ø  Analisis menggunakan teori
    Ø  Membuktikan novelty
    Ø  Membuktikan fenomena sesuai kaidah ilmiah
    6.       Kesimpulan
    Menyimpulkan hasil riset yang sesuai tujuan riset dan menjawab hipotesis.
    7.       Daftar pustaka
    Menggunakan sistem Harvard dan Vancouver.